Malam ini aku ingin menulis. Entah menulis apa, aku pun tak tahu. Dengan ditemani segelas air putih dan cireng yang sudah mengeras aku masih tetap bertahan di depan layar monitor. Entah apa yang aku pikirkan, rasanya terlalu banyak yang aku pikirkan. Dan itu adalah persoalan yang sama. Tidak pernah berubah.
Aku tak pernah bisa memposisikan diriku dengan baik dan benar. Meski aku selalu berusaha untuk mencobanya. Persoalannya adalah adanya perbedaan antara perasaan dan logika yang selalu aku hadapi.
"Aku ini wanita" hanya kata itu saja yang nampaknya menjadi kata andalanku. Tak ada kata lain, dan aku pun bosan. Seharusnya aku menggunakan sedikit logikaku dalam menghadapi hal ini. Namun sepertinya aku diciptakan sebagai manusia yang lebih banyak menggunakan perasaan dibandingkan dengan logika.
Tapi....
Aku jenuh dengan kemunafikanku, aku jenuh dengan semua kebodohanku, aku jenuh dengan semuanya. Aaaaargh, rasanya ingin aku bantingkan saja kepalaku ke depan layar monitor yang tepat berada di depan mataku ini.
Aku jenuh dengan kemunafikanku, aku jenuh dengan semua kebodohanku, aku jenuh dengan semuanya. Aaaaargh, rasanya ingin aku bantingkan saja kepalaku ke depan layar monitor yang tepat berada di depan mataku ini.
Kenapa aku tak pernah bisa menyeimbangkan antara logika dan perasaan. Aku selalu saja kalah dengan perasaanku sendiri. Dan kadangkala hal inilah yang membuat aku ingin pergi dari keramaian. Pergi dari semua orang yang mengenaliku. Aku takut dengan diriku, dengan hidupku, dan juga dengan masa depanku.
Kadangkala aku berpikir ingin menjadi sosok Soe Hok Gie yang lebih memilih mati muda dibandingkan hidup tua. Bukan tanpa sebuah alasan. Meski alasannya tentu jauh berbeda.
Yang pasti, aku benci pernah berharap !
Terimakasih telah berkunjung
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
2 comments
Aku Benci Pernah Berharap
Aku Benci Pernah Berharap
Add your comment
Unknown
Reply
1

tapi akau rindu untuk menghabisakan waktu bersamamu cimuls :*
1 July 2013 at 10:35

Unknown
Reply
2

meni dedeuh :(
20 November 2014 at 13:49

I'm on twitt
Blog Archive
-
▼
2013
(26)
-
▼
March
(14)
- 9 Keterampilan Wartawan Online
- Gramedia dan Palasari
- Menjadi Wartawan di Citizen Journalism
- Terkenal Melalui Meta Tag
- Menilik Sejarah Melalui Bandung Lautan Onthel
- Semiotika di Media Massa
- Guratan Kisah Lalu
- Modus Hunting Buku
- Kunjungan Rangers
- Selamat Milad BandungOke
- Aku Benci Pernah Berharap
- Lahirnya Jurnalisme Sastrawi
- Tahu yang Tak Mungkin Tahu
- Sejarah Perkembangan Retorika
-
▼
March
(14)
Popular Posts
-
Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
-
Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
-
Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
-
Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
-
Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
- Anonymous says:
meni dedeuh :( - Anonymous says:
tapi akau rindu untuk menghabisakan waktu bersamamu cimuls :* - Anonymous says:
yang ku tahu kau masih jomlo hohoho :* - Anonymous says:
Tahu dan tempe memang tak bisa dipisahkan. Hihi
Agar hidup... read more! - rizkipd says:
bukan karena tahu tak ingin tempe :)
semangat menulis... read more!