Filed under:
Catatan
|
Kemarin, tepatnya hari Minggu itu niatnya mau beli buku Jurnalistik Online ke penerbitnya di wilayah Sukup Baru, Ujungberung. Meski tidak direncanakan sebelumnya aku memutuskan untuk pergi, karena jujur saja bosen yah diem di rumah. Gak ada kegiatan juga.
Aku pergi bersama temanku dengan menggunakan sepeda motor. Namun hasilnya, aku tak menemukan keberadaan penerbit yang ada di wilayah itu. Yang aku temukan penerbit dengan nama berbeda dan ternyata tutup. Oke tak apa, perjalanan akan dilanjutkan ke Palasari, pasar buku dan gudangnya segala yang berbau buku.
Sasaran utama aku, ke toko buku terbesar yang ada di Palasari. Nama tokonya apa yah. Lupa-lupa ingat. Pokoknya toko buku yang paling besar dan selalu ada diskon yang cukup besar. Maklum, namanya juga mahasiswa. Selagi ada yang murah dan tetap berkualitas. Kenapa tidak?
Nihil, ternyata buku yang aku cari tak ada. Ketika aku bertanay ke kasir, stock buku yang satu ini sudah kosong. Pantas saja, dosenku selalu bilang kalau buku jurnalistik online baru ada satu, dengan sang penulis yaitu dosenku sendiri. Mungkin laku keras yah, hingga tak ada stock lagi.
Setelah beberapa lama memilah dan memilih buku, akhirnya aku mencari buku Jurnalistik Online kembali ke beberapa toko yang ada di Palasari. Namun tetap saja, buku yang aku cari tak ada. Sungguh menyedihkan :(
Karena temanku masih penasaran dengan keberadaan buku itu, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke toko buku Gramedia yang besebrangan dengan BIP. Pasalnya temanku yang satu ini pernah melihat buku itu berada di rak kategori komunikasi.
Jreng jreeng. Setelah kami sampai ke wilayah Gramedia dan berhasil memarkirkan motor yang sudah lumayan mengantri karena parkir yang penuh itu, kami akhirnya masuk ke toko buku lantai tiga. Tujuan kami langsung tertuju kepada rak buku kategori komunikasi.
Yup, akhirnya kami menemukan keberadaan buku jurnalistik online. Namun entah karena apa, dan ada beberapa alasan yang dipertimbangkan aku tak jadi membeli buku itu. Begitu juga teman-teman satu kelasku yang menitip buku, tak jadi ku belikan. Yah, karena ada sebuah alasan yang tak perlu aku sebutkan. Hehehe.
Waktuku banyak dihabiskan di toko buku itu. Hanya sekedar melihat dan membaca beberapa buku yang menarik. Ingin rasanya membeli banyak buku disini. Namun dompetku tidak memungkinkan. Hehe, maklum belum ada jatah yang cair :D
Akhirnya temanku mengajak untuk masuk ke Gramedia Fair. Lumayan loh banyak buku diskon. Dan tak lupa, sebelum masuk ke lokasi tersebut, kami membeli ice cream sundae. Hmm, yummi. Kami menyantapnya seraya memilih-milih buku lain.
Salah satu bukunya adalah novel yang aku inginkan di lantai 3 Gramedia. Memang diskon
buku yang aku inginkan itu tak begitu besar. Hanya 10%. Namun tak apalah,
lumayan. Hihihi. Mungkin bukunya masih tergolong baru. Dan ternyata aku tergoda oleh satu novel lain dengan kategori yang sama. Tentang cinta. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk membeli novel yang mengisahkan tentang masa lalu itu. Yup, entah kenapa aku menjadi tertarik ke novel yang itu.
Gak kerasa, ternyata karena keenakan kami belum shalat ashar. Dan temanku mengajak untuk shalat di mushala BIP. Meski sudah sangat terlambat, namun tak apalah. Daripada tidak sama sekali. Iya gak? Hehehe.
Ternyata cacing-cacing diperutku sudah minta jatah. Lapar. Tapi gak mau makan nasi. Jadi? Apa aja deh yang bisa bikin kenyang. Yang pasti lagi gak mau makan nasi. Hehehe.
Temanku memberikan pilihan antara pulang dan mencari makan. Keduanya tak masalah bagiku. Hayu hayu aja seraya aku menggoda temanku dengan kalimat "terserah yang mau nraktir aja deh, hehehe".
![]() |
Akhirnya abis juga nih Mie Reman level empatnya :D |
Akhirnya temanku yang satu ini mengajak makan di mie reman. Sebuah kedai mie khas Jepang yang berada di kawasan Braga Bandung. Meski waiting lists, namun tak apa. Kami rela ko demi bisa menyantap kuliner yang terkenal dengan premannya itu.
Aku memesan mie reman shoyu level empat dengan minuman capuccino, sedangkan temanku memesan mie reman koya level tiga dengan minuman coklat biskuit. Tak lupa krupuk pun menjadi hidangan kami malam ini. Yummi, pedenya gak nahan. Bikin ngiler dan nangis.
Tak terasa, sepanjang malam ini kami menghabiskan waktu di kedai ini. Ditemani dengan alunan musik dari playlist dan pengamen, kami pun mengobrol tentang banyak hal. Hingga aku mengajak temanku untuk pulang karena sudah lumayan larut malam.
Hari yang cukup menyenangkan, menikmati Kota Kembang di malam hari. Makasih yang sunde sama mie remannya. Makasih untuk hari ini yaah. Hehehehe :D
Terimakasih telah berkunjung
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
No comment yet
Modus Hunting Buku
Modus Hunting Buku
I'm on twitt
Blog Archive
-
▼
2013
(26)
-
▼
March
(14)
- 9 Keterampilan Wartawan Online
- Gramedia dan Palasari
- Menjadi Wartawan di Citizen Journalism
- Terkenal Melalui Meta Tag
- Menilik Sejarah Melalui Bandung Lautan Onthel
- Semiotika di Media Massa
- Guratan Kisah Lalu
- Modus Hunting Buku
- Kunjungan Rangers
- Selamat Milad BandungOke
- Aku Benci Pernah Berharap
- Lahirnya Jurnalisme Sastrawi
- Tahu yang Tak Mungkin Tahu
- Sejarah Perkembangan Retorika
-
▼
March
(14)
Popular Posts
-
Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
-
Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
-
Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
-
Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
-
Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
- Anonymous says:
meni dedeuh :( - Anonymous says:
tapi akau rindu untuk menghabisakan waktu bersamamu cimuls :* - Anonymous says:
yang ku tahu kau masih jomlo hohoho :* - Anonymous says:
Tahu dan tempe memang tak bisa dipisahkan. Hihi
Agar hidup... read more! - rizkipd says:
bukan karena tahu tak ingin tempe :)
semangat menulis... read more!
Add your comment below