Bulan Syawal, adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan setelah bulan Ramadhan. Mungkin bukan hanya aku saja, tapi sebagian orang pun ada yang memiliki statment yang sama sepertiku.
Aku sangat bahagia sekali jika bulan Ramdhan itu tiba, bukan karena alasan akan memperoleh baju baru yang hanya dibeli satu tahun sekali, tapi keberkahan bulan Ramadhan itulah yang selalu menjadi harapan agar aku bisa menjadi salah satu orang yang mendapatkannya. Mendapatkan keberkahan dan kebaikan di bulan yang sangat diagungkan oleh agama Islam.
Selain itu, setelah bulan Ramdhan, aku akan segera bertemu dengan bulan Syawal. Dan pada moment inilah aku akan segera berkumpul dengan keluarga besarku di Panjalu Ciamis Jawa Barat. Sudah menjadi hal yang lumrah jika setiap akhir bulan Ramadhan, masyarakat Indonesia banyak yang melakukan mudik ke tanah kelahirannya ataupun tempat sanak keluarganya berada. Tidak terkecuali denganku.
Selama aku tinggal di Bandung, genap 20 tahun sejak aku dilahirkan, rasanya aku hanya satu kali saja tidak merasakan mudik dan berlebaran dengan sanak saudara di kampung halaman. Dengan alasan kondisi keluarga yang sedang tidak memungkinkan. Masih ingat sekali, kejadian itu terjadi ketika aku duduk di kelas 2 SMP. Dan rasanya lebaran di Bandung itu memang sangat sangat tidak menyenangkan. Khusunya aku, yang sudah memiliki kebiasaan untuk mudik setiap tahunnya. Hanya ada ketupat dan sayur saja. Tidak ada ziarah ataupun halal bi halal. Sungguh menyedihkan :'(
Biasanya aku pergi mudik tiga atau empat hari sebelum lebaran tiba. Dan selalu berharap jika jalanan tidak macet. Unik sekali memang, entah mau mudik atau pindahan rumah, segala yang ada didalam rumah akan segera dimasukkan kedalam mobil untuk dibawa ke Panjalu. Tidak hanya sandang, pangan, tapi kebutuhan sekunder seperti kasur selimut, kompor gas, sepeda, dan motor pun akan ikut serta merasakan mudik ke Panjalu. Haduh, mau gimana lagi. Memang kami membutuhkan barang-barang tersebut.
Schedule berlebaran pun nampaknya sudah ada di depan mata. Sejak tanggal 1 Syawal sampai 6 Syawal. Rasanya tidak ada hari yang kosong untuk kami lewati. Dan rata-rata kami akan kembali lagi ke Bandung tanggal 6 Syawal, setelah serangkaian acara yang diadakan keluarga dan desaku selesai.
Biasanya tanggal 1 Syawal setelah shalat Id dan bersalam-salaman meminta maaf kepada seluruh jama'ah masjid di desaku, aku akan segera menyantap kupat beserta opor ayam buatan ibuku. Dan setelah itu kami akan bergegas untuk segera berangkat ke 2 lokasi makam yang berbeda untuk berziarah ke sanak keluarga dan para sesepuh kami.
Terimakasih telah berkunjung
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
No comment yet
Lebaran
Lebaran
I'm on twitt
Popular Posts
-
Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
-
Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
-
Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
-
Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
-
Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
Add your comment below