Filed under:
Catatan
|
Hidup itu mesti ada perubahan. Alam saja misalnya, mengalami perubahan. Apalagi kita sebagai makhluk. Berdasarkan
sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun
dapat juga menuju ke arah kemunduran. Dan baik buruknya perubahan itu tergantung kepada personalnya masing-masing.
Berbicara tentang perubahan, saya sendiri selalu mengalami perubahan. Baik dari segi fisik, kehidupan sosial, kebutuhan, dan lain sebagainya. Perubahan yang saya alami tidak semena-mena perubahan. Melainkan banyak alasan serta beberapa faktor yang mendorong mengapa perubahan tersebut harus dilakukan.
Misalnya, perubahan untuk merubah kebiasaan buruk sering memakan makanan dan minuman dingin, yang mengakibatkan gigi saya sering merasa linu. Ataupun kebiasaan buruk tidak menjemur pakaian ketika sudah mencuci gara-gara terburu-buru dengan jadwal kuliah. Yang pada akhirnya harus merepotkan ibu saya untuk menjemurnya.
Dan faktanya perubahan itu akan terjadi seiring dengan berjalannya sang waktu. Karena mau tidak mau, faktor umur pun akan mempengaruhi perubahan tersebut. Baik pada akhirnya perubahan tersebut akan menuju ke arah yang lebih baik atau malah menjerumuskan kedalam perubahan yang buruk.
Namun nyatanya, ada hal yang hingga kini masih belum bisa saya rubah. Hati dan perasaan. Lagi-lagi problem saya selalu dengan masalah hati. Rasanya cape, harus selalu berkutat dengan kenangan-kenangan indah yang berujung dengan tangisan air mata. Lelah harus selalu seperti ini. Lelah yang saya rasakan melebihi rasa lelah ketika saya harus berjalan dari Kampus hingga Batu Kuda ataupun kegiatan sehari-hari saya sebagai seorang anak dan mahasiswi.
Dan pada titik inilah seharusnya saya mengalami perubahan tersebut. Melakukan proses perubahan agar saya tidak merasa lelah dan mampu membuka lembaran baru dengan mata yang tegak lurus tertuju kepada arah yang ada di depan. Tanpa harus mengeluh dan selalu menengok ke arah belakang.
Huuuft, rasanya saya ingin berontak karena perubahan tersebut hingga kini masih belum bisa saya lakukan. Pandangan mata saya masih jauh dari perubahan tersebut. Karena nyatanya mata saya masih tertuju kepada kaca spion dengan beribu-ribu bayangan yang ada.
Namun saya percaya jika perubahan tersebut akan mampu saya lakukan. Dengan seiring berjalannya waktu, pasti saya akan mampu melakukannya. Ya, walaupun saya juga tak tau kapan waktunya itu akan tiba. :)
Terimakasih telah berkunjung
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Related Posts
No comment yet
Kapan Perubahan itu Terjadi ?
Kapan Perubahan itu Terjadi ?
I'm on twitt
Popular Posts
-
Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
-
Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
-
Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
-
Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
-
Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
Add your comment below