Filed under:
Catatan
|
Ia selalu berfikir bahwa dengan menulis, sedikit beban akan terasa ringan. Tak peduli siapa yang akan membaca ataupun apakah ada yang sudi membacanya. Yang terpenting ia sudah meluapkannya.
Ia selalu saja merasa bahwa ia adalah orang yang paling menyedihkan yang telah Tuhan ciptakan. Tapi kenyataannya tak begitu, ia tahu bahwa Tuhan selalu menyayanginya.
Hanya saja, ia tak tau cara menggunakan rasa dan meluapkan rasa.
Terimakasih telah berkunjung
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Related Posts
No comment yet
Kasihan Sekali
Kasihan Sekali
I'm on twitt
Popular Posts
-
Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
-
Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
-
Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
-
Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
-
Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
Add your comment below