Enam bulan telah berlalu saat aku resmi menyandang gelar S.Sos. di kampusku. Setelah resmi dinyatakan sbg alumni, aku memutuskan untuk mengisi waktu luangku dengan terus berbisnis boneka custom dari kain flanel. Bisnis ini berawal saat aku ingin memberikan hadiah wisuda pada tahun 2014 kemarin.
Meski sebelumnya aku tak berniat menjadikan bisnis ini sbg penghasilan utama, namun ternyata hasilnya terbilang cukup. Aku sudah tidak pernah meminta uang kpd kedua orang tua dan pastinya sudah bisa membeli kebutuhan-kebutuhanku sendiri meskipun tidak pasti, tapi kalau disyukuri terasa cukup.
Setelah aku lulus dari enam bulan yang lalu, aku tak banyak melamar pekerjaan seperti yang kebanyakan orang lain lakukan. Simple sih, aku ingin pekerjaan yang sesuai hobi dan memang aku minati.
Meksi lulusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik diorientasikan sebagai wartawan atau apapun itu yang berhubungan dengan media, namun rasanya aku sudah bosan menjadi seorang awak media di online ataupun cetak. Aku ingin mencobanya di media TV nasional. Namun entah knp, aku tak segesit mereka yg bolak balik Jkt - Bdg itu seperti Manisi - UIN. Aku hanya pasrah kpd panggilan email saja.
Sebenarnya aku ragu melamar ke Jkt, karena rasanya Bandung serta isinya terlalu berat utk ditinggalkan. Dan akhirnya aku memutuskan tidak mengambil kesempatan di salah satu tv swasta di Jakarta. Aku terus berharap menjadi seorang proofreader freelance di percetakan buku Bandung yg lokasinya dkt dgn rumah, namun tak kunjung ada kabar. Atau setidaknya mendapatkan pekerjaan yg sesuai dengan passion ku.
Yasudahlah, mungkin Tuhan menginginkanku untuk tetap menjadi gadis yg rumah selalu membantu ibunya.
Ku lihat teman-temanku sudah mulai bekerja di beberapa perusahaan. Ada juga yang blm mendapatkan pekerjaan yg cocok. Lantas aku selalu berpikir, apakah tak pantas jika aku memilih jalan usahaku sendiri. Karena yg aku tahu, Tuhan tidak akan pernah tidur, Ia Maha Kaya, asalkan kita mau berusaha, rezeki pasti akan datang.
Lalu mengapa beberapa diantara org-org memandangku sebelah mata? Apakah seorang sarjana dituntut harus bekerja utk org lain ? Rasanya seperti petir dibarengi angin besar, saat orang2 bertanya 'sudah kerja?' 'Kerja dimana sekarang' atau yg lain sebagainya.
Ah sudahlah, ini hanya celotehan sarjana yang telah disahkan enam bulan yg lalu dan ia masih tetap bertanya dgn mindsheet 'sudah kerja blm? Dimana?'.
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Antara Bisnis dan Bekerja utk Orang Lain
I'm on twitt
Popular Posts
-
Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
-
Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
-
Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
-
Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
-
Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
Add your comment below