• Home
  • Jurnalistik
  • Catatan
  • Gallery
  • Partner

Bukan Tulisan Luar Biasa

Terimakasih Maret

Tweet
Unknown / No comment
Filed under: Cisitu, KKM 2014 UIN Bandung, Sumedang
new blogger edit icon Add New Comment
Email This BlogThis!Share to X Share to Facebook

Sudah lama rasanya aku tak menulis di blog ini. Mungkin karena rutinitasku yang sudah mulai padat. Diawali dengan kegiatan job training di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Jabar, kemudian mulai bekerja di salah satu surat kabar grup Jawa Pos di Bandung, dan KKM. Okey daripada terlalu lama bercerita panjang lebar, aku ingin menulis sedikit kisah yang telah aku lalui beberapa bulan yang lalu.

Bermula dari perkenalan di pertengahan Februari itu, kita mulai memahami satu sama lain. Indah, seakan semuanya terlalu cepat untuk berlalu. Masih ingat, saat perkenalan itu dimulai, di pendopo masjid, aku mulai menampakkan diriku kepada mereka. Mereka yang telah terukir namanya di sebuah papan putih di pinggir Fakultas Ushuluddin yang tengah dikerumuni ratusan bahkan mungkin ribuan mahasiswa tingkat akhir. Seolah telah menjadi takdir Tuhan, mereka menjadi bagian dari keluargaku.

Tanpa basa-basi aku mulai mengenali mereka. Bagiku, perkenalan itu memiliki andil yang cukup besar. Ia merupakan titik awal agar aku mampu beradaptasi dengan orang-orang asing yang akan menjadi keluarga satu bulan kedepan. Tak pernah ragu bagiku, untuk mulai mengenali mereka dan masuk ke kehidupan mereka. Bagiku, seasing apapun makhluk-makhluk itu, aku akan tetap mudah beradaptasi, jika aku mampu membawa diri dan tetap menjadi diri sendiri.

Rumah Bu Esih, yang terletak di Dusun Dustan, Desa Situ Mekar, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, seolah menjadi saksi bisu diantara kita. Bukan hanya Rumah Bu Esih, namun rasanya semua yang ada di Sumedang, akan kita rindukan. Mengajar anak-anak bimbel, MDA, bahkan ikut mengajar di SLB pun telah kita lakukan bersama-sama. Aaah, semuanya, aku merindukan semuanya yang telah kita lalui di kelompok 253.

Istilah KKM itu sebenarnya memiliki banyak kepanjangan dan makna bagiku. Bukan hanya Kuliah Kerja Mahasiswa, tapi juga menjadi Kaditu Kadieu Makan dan Kaditu Kadieu Main. Tidak heran kalau berat badanku naik sekitar 2 kg dan pipi bulatku tambah seperti bakpau yang empuk. Karena kerjaan kami selain melakukan program kerja, ya hanyalah main bersenang-senang dan makan semampu perutnya masing-masing. Apalagi poskoku memang berdekatan dengan pasar, Alfamart, dan tukang bakso yang lumayan enak untuk dicicipi setiap harinya.

Ini foto kita semua sama Ibu Esih di MDA :)
Meski kita hanya beranggotakan delapan orang, karena satu anggota dari kelompok kita mengundurkan diri, namun kehangatan dan kekompakan kita terlihat lebih kental dari yang lainnya *meureun.

Tidak mudah memang untuk memahami karakter masing-masing. Apalagi mereka baru saja di kenal beberapa hari sebelum pelaksanaan KKM. Meski berbeda-beda latar belakang, almamater jurusan, namun kita memiliki tujuan yang sama. Adaptasi dan menerima segala kekurangannya itulah yang harus kita maklumi dan coba pahami. Justru, dengan karakter itulah yang membuatku merindukan kalian.

- Rahadiansyah, Si Ketum yang baik hati dan tidak sombong dari jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) itu menjadi sosok yang selalu menghantuiku sebelum pelaksanaan KKM. Ia selalu mengirim pesan singkat "Ada hal yang harus dibicarakan". Dengan gayanya seperti penyanyi profesional, sedikit meniru gaya Cakra Khan dan Ryan D'Masive, serta menciptakan lagu yang sedikit mirip dengan lagunya Judika, sepertinya tidak ada waktu setiap harinya tanpa berkaraoke. Mungkin ia memanfaatkan fasilitas yang ada dengan adanya speaker aktif, lebih tepatnya speaker masjid yang ada di Posko. Oooh itu yang dinamakan kesempatan.

Tingkahnya itu membuatku senang untuk membully bahkan ikut mempraktikkan gayanya saat bernyanyi. Hingga kini, lagunya yang sedikit mirip lagu Judika itu sangat kita hafal. Bahkan setiap hari semasa di posko, kita selalu menyanyikannya. Mungkin itu teguran dari Tuhan karena aku selalu membully lagunya yang mirip lagu Judika itu :p

Tak hanya itu, dengan tingkahnya seperti anak kecil, yang tidak pernah menunjukkan wibawanya sebagai seorang Ketua, menjadi ciri khas dari Ketum ini. Gaya bicaranya yang sering muter-muter kadang kala membuatku geregetan. Kenapa tidak langsung saja ke titik permasalahan. Ooh dasar Ketumku ini. Alibinya, ia tidak mau menunjukkan kedewasaannya di depan kita semua. Padahal usia dia itu paling tua diantara kita semua. Aku tahu itu.

- Rendi Dharmawan, si bungsu yang so cool itu menjadi sosok yang paling dibungsukan diantara kita semua. Padahal dari segi usia, pemuda asli Banten itu tidaklah paling muda. Namun karena badannya yang mungil, ia menjadi sosok yang paling dibungsukan diantara kita semua. Tuhan memang adil, mungkin supaya kesempatan dari rupanya itu tidak membuat pemuda yang biasa disapa Rere itu menjadi seorang playboy, dan cowok yang sombong. Karena bagaimanapun juga perawakannya yang putih dan sedikit jenggot di dagunya akan membuat banyak wanita tersihir dengan aura yang dimilikinya.

Si bungsu dari jurusan Manajemen Dakwah (MD) ini selalu terlihat cool. Sepertinya penampilan menjadi nomor satu bagi dia. Hingga pernah suatu ketika saat suasana sedang genting, kita rela menunggunya berjam-jam untuk mandi, memakai hand body, dan segala sesuatunya. Padahal helooow, Rere, ini masih terbilang jam pagi. Sekitar jam setengah enam -_- Ia berasumsi, bahwa ia tidak biasa jika keluar rumah sebelum mandi. Omaygod. Padahal kita bukan mau keluar kota keles. Keluar kecamatan juga enggak -_-

Pemuda yang bercita-cita menjadi seorang guide di KBIH ini memanglah menjadi sosok yang friendly. Meski pada awalnya, ia terlihat so gengsi, so cool, dan so jaim. Tapi setelah mengenalnya, ia seakan berubah. Apalagi saat ia menyanyi membawakan lagu "Rela" dengan berjoget-joget ala dangdut. Banyak hal koclak yang ia lakukan. Termasuk saat kita berwisata ke Gajah Depa. Hehehe piss.

Satu lagi, aku rindu dengan logat bahasanya, apalagi saat si bungsu ini memanggil namaku dengan panggilan "Sraaaay". Seperti masih terngiang-ngiang di gendang telingaku. Termasuk Bu Esih. Katanya suka kalau si bungsu bert
eriak-teriak memanggil nama "Sraaay Sraaaay".

- Niko Noviansyah. Sosok Pak Ustadz yang segala bisa dan memiliki ilmu agamanya yang wuiiih itu sepertinya membuatku menjadi agak sungkan. Alimnya itu loooh membuatku memiliki jarak dengan sosoknya. Meski pada kenyataannya, setelah berminggu-minggu kemudian, aku mulai shock dengan sikap barunya itu. Namun aura pangersanya tetap terlihat jelas. Baik dari cahaya wajah yang dimilikinya ataupun aura saat kita berkumpul bersama. Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dan ibadahnya itu, membuat semua orang takjub dan mengagumi sosok pemuda yang berasal dari Ciwidey ini.

Dia selalu menjadi nomor satu yang sering kami korbankan dalam setiap acara keagamaan. Bagaimana tidak, segala sesuatu yang berbau agama, pasti mampu ia lakukan. Beuuuh, tidak ada warga Dustan yang tidak mengenalinya. Mulai dari anak-anak, pemuda, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan nenek-nenek saja sampai kelepek-kelepek dengan ilmu agama dan sima yang dimilikinya. Ia memberikan banyak pelajaran bagi kita semua. Khususnya dalam ilmu agama. Kita semua sepertinya sudah biasa harus mendengarkan kultum darinya saat sedang berkumpul. Baik saat waktu senggang atau saat makan sekalipun. Gaya bicaranya itu sepertinya harus diatur. Dari mulai tangga nada do hingga memuncak ke nada do tinggi.

Yang aku hafal dari sosoknya, kalau makan, Pak Ustadz ini harus selalu ada kecap dan banyak makanan yang tidak dia sukai. Pete, jengkol, tempe, makannnya pilih-pilih beuud. Selain itu, setiap bernyanyi, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) ini akan membawakan setiap lagunya dengan nada seperti lagu nasyid. Meski genre lagunya dangdut sekalipun. Bawaanya tetap islami. Satu lagi, Pak Ustadz ini seolah menjadi sosok pengamanan di posko kita, apalagi setelah kabar kemalingan dimana-mana yang terjadi di Cisitu.

- Selvy Putritama Agustin. Sosok Bundo ini menjadi wanita yang kami ibukan. Segala macam makanan, sepertinya bisa ia buat dengan rasa yang enak dan menggugah selera. Gadis dari jurusan Pendidikan Matematika ini tampak bersahabat sekali dengan yang namanya dapur dan tektek bengeknya. Mulai dari nama-nama bumbu, alat, sampai resep apapun nampaknya sudah ada di dalam kepalanya. Mungkin kalau di UIN ada jurusan jasa boga, sosok Bundo ini lebih tepat masuk ke jasa boga daripada ke Pendidikan Matematika. Hehehe.

Setiap harinya, ia seperti ibunda kita semua. Selalu menyiapkan sarapan pagi, sampai minuman hangat di pagi hari. Sampai ia pun akan memperhatikan setiap makhluk-makhluk di 253 yang belum makan serta kandungan gizi mereka. Pantas saja kalau selama KKM ini, sepertinya sedang perbaikan gizi besar-besaran. Apalagi bagi kaum Adam yang jauh dari sentuhan ibunya.

Pada akhir pekan, ia akan mengabsen persiapan makan apa saja yang diinginkan oleh kita semua. Kadang kita harus makan seadanya, kadang kita makan dengan menu yang sangat mewah. Beuuh mantap apalagi sambel buatan Bundo. Rasa terasinya itulooh membuatku ketagihan untuk makan dengan sambal buatannya itu. Ia pandai mengolah segala macam makanan. Termasuk makanan seperti tutut dan pembuatan cireng. Aaaah pokonya keren deh Bundo ini. Di jamin suaminya bakal betah bingit dengan masakannya.

Kehebatannya ini sudah terkenal senatero KKM Situmekar. Semua orang yag berkunjung ke posko kita, pasti akan mendapatkan jamuan makan dari Bundo ini. Dan mereka semua pasti akan memuja-muja masakan yang dibuatnya.

Belum lagi sosok Bundo ini, selalu tahu dengan kesukaanku. Ia selalu bertanya "Sray, mau ngegoreng kerupuk gak". Sepertinya dia sudah hafal sekali kalau aku harus makan dengan kerupuk. Aku belajar banyak tentang masak memasak dengan sosok makhluk satu ini. Meskipun aku harus diketawakan saat mengulek bumbu makanan. Aaah aku rindu sekali padamu Bundo. Apalagi almamater kita sama yah Bundo, sama-sama berasal dari Ciamis, membuat emosionalku lebih kental dengannya. Aimisyuu muaaach muuuach.

- Tina Casriyanti. Mahasiswi jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) ini menjadi salah satu makhluk yang pertama aku dekati dengan kecerewetanku yang apa adanya. Sosok Butin ini selalu menjadi penghangat suasana dan pelipur lara diantara kita semua. Dengannya, aku selalu dituntut untuk bercerita tentang keluargaku, khususnya kakak pertamaku yang menjadi abangnya di salah satu kegiatan ekstra di Kampus.

Sosoknya yang friendly membuat orang-orang akan betah bersamanya. Leluconnya, tutur katanya, Aaah aku rindu kamu Butin. Dia ini menjadi salah satu konseptor yang paling kece yang ada di KKM Situmekar. Pasalnya, setiap gagasan yang ia utarakan, selalu menjadi pertimbangan dan selalu diperhitungkan. Belum lagi saat terjadi konflik bathin yang menggebu-gebu, ia selalu menjadi penengah dan berusaha memberikan solusi terbaik bagi kita semua.

Setiap harinya, ia selalu menjadi juru pena di kelompok kita. Buku laporan kelompok, seakan menjadi tanggung jawab besar bagi sekretaris yang satu ini. Selain itu, yang aku tahu jika makan bersama satu porsi dan satu piring dengannya, maka nafsu makan kita secara otomatis akan bertambah. Bawaannya pasti ingin nambah dan nambah lagi.

- Poppy Kania, mojang asli Sumedang ini menjadi salah satu bagian keluarga yang paling mudah berbaur dengan yang lainnya. Tingkahnya yang manja seolah menjadi ciri khas dari gadis dari jurusan Pendidikan Biologi ini. Meski pada kenyataannya tingkah gadis yang biasa disapa Pipi itu bisa dengan mudah disalahartikan. Namun dengan tingkahnya itulah membuat anak-anak lebih mudah menghafal dan mengenal sosok Pipi.

Dia menjadi salah satu sosok yang pertama kali hafal mengenai perjalanan cintaku, hingga ia terbawa mellow dan terpaksa harus mencoret-coret kaca bedaknya agar tidak meneteskan air mata. Kita akan mudah berteman dengan sosoknya dan seakan terhipnotis agar bercerita banyak kepadanya. Aku rindu dengan sifat kepo-nya itu yang terpaksa membuatku harus selalu memberitahu Pipi :p

Tak hanya itu, kita memiliki kesamaan pencinta warna biru dan katakan tidak pada kacang. Pasalnya gigi kita sudah rapuh dan tidak mudah untuk mengunyah kacang. Setiap kita memesan bubur untuk sarapan pagi, Pipi sudah tahu apa yang aku pesan.

Kadangkala aku selalu minder saat berjalan dengannya. Postur tubuhnya yang tinggi ditambah sandalnya yang tinggi membuatku seperti makhluk mungil diantara mereka semua. Pasalnya, wanita anggota KKM 253 dimayoritasi oleh postur tubuh yang tinggi dan berisi.

- Utari Purwo. Dia menjadi salah satu anggota kelompok kita yang tidak banyak bicara. Sosok bendum yang telaten menjaga keuangan kita ini selalu memastikan bahwa keuangan kita akan cukup hingga satu bulan kedepan. Tiada hari tanpa menghitung dan mencatat keuangan. Mungkin ia sedikit stress dengan beban yang ditanggungnya hingga ia selalu sibuk dengan dunia yang ia miliki. Salah satunya drama, lagu-lagu, dan segala sesuatu yang berbau Korea. Aku kan gak suka Korea -_-

Gadis berdarah Jawa itu selalu kita tuntut untuk berkumpul dan bercanda. Keluguan dan diamnya itu ternyata tidak berlangsung lama. Utari ternyata banyak bicara dan banyak tingkah. Gerak geriknya, selalu menjadi sorotan. Termasuk cara makan dan kebiasaan dia mandi setelah maghrib. Maafkan aku Utari, jika aku selalu cerewet terhadapmu. Itu pertanda kalau aku memperhatikan dan menyayangi kamu. Muuuach mmuuaaach.

Selain itu, mahasiswi jurusan Muamalah yang dijuluki bidadari huba-huba saat KKM ini, menjadi salah satu trending topic diantara kita. Tingkahnya yang selalu aneh, membuat kita selalu menirukan tingkahnya. Aaaah Utari maafkan tingkah aku dan kita semua. Jangan khawatir, KKM telah berakhir.

Hei aku rindu kalian semua, rindu setiap tetesan hujan yang selalu kita lewati bersama. Satu bulan di bulan Maret ini menjadi satu bulan yang penuh arti tanpa beban sedikitpun. Tak ada yang namanya skripsi dan tektek bengek masalah perkuliahan. Aaaaah pantas saja, postur tubuhku naik hingga dua kilo. Aku senang bersama kalian. Semoga tali persaudaraan ini tidak hanya berakhir di Pangandaran saja. Namun akan selalu menjadi sebuah keluarga 253 yang utuh.

Mari berjuang, toga menanti kita semua di September mendatang. Terimakasih semuanya, terimakasih bulan Maret yang manis.

Terimakasih telah berkunjung
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Related Posts
No comment yet
Terimakasih Maret
    Be the first!
    Add your comment below

Contact Me

I'm on twitt

Tweet oleh @srimoeLz

Blog Archive

  • ►  2015 (3)
    • ►  April (2)
    • ►  January (1)
  • ▼  2014 (4)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ▼  May (1)
      • Terimakasih Maret
  • ►  2013 (26)
    • ►  April (1)
    • ►  March (14)
    • ►  February (6)
    • ►  January (5)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
    • ►  January (1)
  • ►  2011 (3)
    • ►  February (3)
  • ►  2010 (1)
    • ►  November (1)

Popular Posts

  • Hak Jawab dan Tolak Wartawan
    Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
  • Sejarah Perkembangan Retorika
    Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
  • 9 Keterampilan Wartawan Online
    Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
  • Gramedia dan Palasari
    Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
  • Finally I Visited CIC
    Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
  • NEW POSTS
  • COMMENTS
  • FLICKR

    Get your Flickr ID!

About Me

Unknown
View my complete profile
Black Moustache
Mau Widget Ini? Klik Disini
[tutup]
2013 Bukan Tulisan Luar Biasa. Powered by Blogger.