Sudah lama rasanya aku tak menulis di blog ini. Mungkin karena rutinitasku yang sudah mulai padat. Diawali dengan kegiatan job training di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Jabar, kemudian mulai bekerja di salah satu surat kabar grup Jawa Pos di Bandung, dan KKM. Okey daripada terlalu lama bercerita panjang lebar, aku ingin menulis sedikit kisah yang telah aku lalui beberapa bulan yang lalu.
Bermula dari perkenalan di pertengahan Februari itu, kita mulai
memahami satu sama lain. Indah, seakan semuanya terlalu cepat untuk
berlalu. Masih ingat, saat perkenalan itu dimulai, di pendopo masjid,
aku mulai menampakkan diriku kepada mereka. Mereka yang telah terukir
namanya di sebuah papan putih di pinggir Fakultas Ushuluddin yang tengah
dikerumuni ratusan bahkan mungkin ribuan mahasiswa tingkat akhir.
Seolah telah menjadi takdir Tuhan, mereka menjadi bagian dari
keluargaku.
Tanpa basa-basi aku
mulai mengenali mereka. Bagiku, perkenalan itu memiliki andil yang cukup
besar. Ia merupakan titik awal agar aku mampu beradaptasi dengan
orang-orang asing yang akan menjadi keluarga satu bulan kedepan. Tak
pernah ragu bagiku, untuk mulai mengenali mereka dan masuk ke kehidupan
mereka. Bagiku, seasing apapun makhluk-makhluk itu, aku akan tetap mudah
beradaptasi, jika aku mampu membawa diri dan tetap menjadi diri
sendiri.
Rumah Bu Esih, yang
terletak di Dusun Dustan, Desa Situ Mekar, Kecamatan Cisitu, Kabupaten
Sumedang, seolah menjadi saksi bisu diantara kita. Bukan hanya Rumah Bu Esih,
namun rasanya semua yang ada di Sumedang, akan kita rindukan. Mengajar
anak-anak bimbel, MDA, bahkan ikut mengajar di SLB pun telah kita
lakukan bersama-sama. Aaah, semuanya, aku merindukan semuanya yang telah
kita lalui di kelompok 253.
Istilah
KKM itu sebenarnya memiliki banyak kepanjangan dan makna bagiku. Bukan
hanya Kuliah Kerja Mahasiswa, tapi juga menjadi Kaditu Kadieu Makan dan
Kaditu Kadieu Main. Tidak heran kalau berat badanku naik sekitar 2 kg
dan pipi bulatku tambah seperti bakpau yang empuk. Karena kerjaan kami
selain melakukan program kerja, ya hanyalah main bersenang-senang dan
makan semampu perutnya masing-masing. Apalagi poskoku memang berdekatan
dengan pasar, Alfamart, dan tukang bakso yang lumayan enak untuk
dicicipi setiap harinya.
Ini foto kita semua sama Ibu Esih di MDA :) |
Tidak mudah
memang untuk memahami karakter masing-masing. Apalagi mereka baru saja
di kenal beberapa hari sebelum pelaksanaan KKM. Meski berbeda-beda latar
belakang, almamater jurusan, namun kita memiliki tujuan yang sama.
Adaptasi dan menerima segala kekurangannya itulah yang harus kita
maklumi dan coba pahami. Justru, dengan karakter itulah yang membuatku
merindukan kalian.
- Rahadiansyah,
Si Ketum yang baik hati dan tidak sombong dari jurusan Sejarah
Peradaban Islam (SPI) itu menjadi sosok yang selalu menghantuiku sebelum
pelaksanaan KKM. Ia selalu mengirim pesan singkat "Ada hal yang harus
dibicarakan". Dengan gayanya seperti penyanyi profesional, sedikit
meniru gaya Cakra Khan dan Ryan D'Masive, serta menciptakan lagu yang
sedikit mirip dengan lagunya Judika, sepertinya tidak ada waktu setiap
harinya tanpa berkaraoke. Mungkin ia memanfaatkan fasilitas yang ada
dengan adanya speaker aktif, lebih tepatnya speaker masjid yang ada di
Posko. Oooh itu yang dinamakan kesempatan.
Tingkahnya
itu membuatku senang untuk membully bahkan ikut mempraktikkan gayanya
saat bernyanyi. Hingga kini, lagunya yang sedikit mirip lagu Judika itu
sangat kita hafal. Bahkan setiap hari semasa di posko, kita selalu
menyanyikannya. Mungkin itu teguran dari Tuhan karena aku selalu
membully lagunya yang mirip lagu Judika itu :p
Tak
hanya itu, dengan tingkahnya seperti anak kecil, yang tidak pernah
menunjukkan wibawanya sebagai seorang Ketua, menjadi ciri khas dari
Ketum ini. Gaya bicaranya yang sering muter-muter kadang kala membuatku
geregetan. Kenapa tidak langsung saja ke titik permasalahan. Ooh dasar
Ketumku ini. Alibinya, ia tidak mau menunjukkan kedewasaannya di depan
kita semua. Padahal usia dia itu paling tua diantara kita semua. Aku
tahu itu.
- Rendi Dharmawan, si bungsu yang so cool
itu menjadi sosok yang paling dibungsukan diantara kita semua. Padahal
dari segi usia, pemuda asli Banten itu tidaklah paling muda. Namun
karena badannya yang mungil, ia menjadi sosok yang paling dibungsukan
diantara kita semua. Tuhan memang adil, mungkin supaya kesempatan dari
rupanya itu tidak membuat pemuda yang biasa disapa Rere itu menjadi
seorang playboy, dan cowok yang sombong. Karena bagaimanapun juga
perawakannya yang putih dan sedikit jenggot di dagunya akan membuat
banyak wanita tersihir dengan aura yang dimilikinya.
Si
bungsu dari jurusan Manajemen Dakwah (MD) ini selalu terlihat cool.
Sepertinya penampilan menjadi nomor satu bagi dia. Hingga pernah suatu
ketika saat suasana sedang genting, kita rela menunggunya berjam-jam
untuk mandi, memakai hand body, dan segala sesuatunya. Padahal helooow,
Rere, ini masih terbilang jam pagi. Sekitar jam setengah enam -_- Ia
berasumsi, bahwa ia tidak biasa jika keluar rumah sebelum mandi.
Omaygod. Padahal kita bukan mau keluar kota keles. Keluar kecamatan juga
enggak -_-
Pemuda yang bercita-cita menjadi
seorang guide di KBIH ini memanglah menjadi sosok yang friendly. Meski
pada awalnya, ia terlihat so gengsi, so cool, dan so
jaim. Tapi setelah mengenalnya, ia seakan berubah. Apalagi saat ia
menyanyi membawakan lagu "Rela" dengan berjoget-joget ala dangdut.
Banyak hal koclak yang ia lakukan. Termasuk saat kita berwisata ke Gajah
Depa. Hehehe piss.
Satu lagi, aku rindu dengan
logat bahasanya, apalagi saat si bungsu ini memanggil namaku dengan
panggilan "Sraaaay". Seperti masih terngiang-ngiang di gendang
telingaku. Termasuk Bu Esih. Katanya suka kalau si bungsu
bert
eriak-teriak memanggil nama "Sraaay Sraaaay".
- Niko Noviansyah.
Sosok Pak Ustadz yang segala bisa dan memiliki ilmu agamanya yang
wuiiih itu sepertinya membuatku menjadi agak sungkan. Alimnya itu loooh
membuatku memiliki jarak dengan sosoknya. Meski pada kenyataannya,
setelah berminggu-minggu kemudian, aku mulai shock dengan sikap barunya
itu. Namun aura pangersanya tetap terlihat jelas. Baik dari cahaya wajah
yang dimilikinya ataupun aura saat kita berkumpul bersama. Lantunan
ayat-ayat suci Al-Quran dan ibadahnya itu, membuat semua orang takjub
dan mengagumi sosok pemuda yang berasal dari Ciwidey ini.
Dia
selalu menjadi nomor satu yang sering kami korbankan dalam setiap acara
keagamaan. Bagaimana tidak, segala sesuatu yang berbau agama, pasti
mampu ia lakukan. Beuuuh, tidak ada warga Dustan yang tidak
mengenalinya. Mulai dari anak-anak, pemuda, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan
nenek-nenek saja sampai kelepek-kelepek dengan ilmu agama dan sima yang
dimilikinya. Ia memberikan banyak pelajaran bagi kita semua. Khususnya
dalam ilmu agama. Kita semua sepertinya sudah biasa harus mendengarkan
kultum darinya saat sedang berkumpul. Baik saat waktu senggang atau saat
makan sekalipun. Gaya bicaranya itu sepertinya harus diatur. Dari mulai
tangga nada do hingga memuncak ke nada do tinggi.
Yang
aku hafal dari sosoknya, kalau makan, Pak Ustadz ini harus selalu ada
kecap dan banyak makanan yang tidak dia sukai. Pete, jengkol, tempe,
makannnya pilih-pilih beuud. Selain itu, setiap bernyanyi, mahasiswa
jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) ini akan membawakan setiap lagunya
dengan nada seperti lagu nasyid. Meski genre lagunya dangdut sekalipun.
Bawaanya tetap islami. Satu lagi, Pak Ustadz ini seolah menjadi sosok
pengamanan di posko kita, apalagi setelah kabar kemalingan dimana-mana
yang terjadi di Cisitu.
- Selvy Putritama Agustin.
Sosok Bundo ini menjadi wanita yang kami ibukan. Segala macam makanan,
sepertinya bisa ia buat dengan rasa yang enak dan menggugah selera.
Gadis dari jurusan Pendidikan Matematika ini tampak bersahabat sekali
dengan yang namanya dapur dan tektek bengeknya. Mulai dari nama-nama
bumbu, alat, sampai resep apapun nampaknya sudah ada di dalam kepalanya.
Mungkin kalau di UIN ada jurusan jasa boga, sosok Bundo ini lebih tepat
masuk ke jasa boga daripada ke Pendidikan Matematika. Hehehe.
Setiap
harinya, ia seperti ibunda kita semua. Selalu menyiapkan sarapan pagi,
sampai minuman hangat di pagi hari. Sampai ia pun akan memperhatikan
setiap makhluk-makhluk di 253 yang belum makan serta kandungan gizi
mereka. Pantas saja kalau selama KKM ini, sepertinya sedang perbaikan
gizi besar-besaran. Apalagi bagi kaum Adam yang jauh dari sentuhan
ibunya.
Pada akhir pekan, ia akan mengabsen
persiapan makan apa saja yang diinginkan oleh kita semua. Kadang kita
harus makan seadanya, kadang kita makan dengan menu yang sangat mewah.
Beuuh mantap apalagi sambel buatan Bundo. Rasa terasinya itulooh
membuatku ketagihan untuk makan dengan sambal buatannya itu. Ia pandai
mengolah segala macam makanan. Termasuk makanan seperti tutut dan
pembuatan cireng. Aaaah pokonya keren deh Bundo ini. Di jamin suaminya
bakal betah bingit dengan masakannya.
Kehebatannya
ini sudah terkenal senatero KKM Situmekar. Semua orang yag berkunjung
ke posko kita, pasti akan mendapatkan jamuan makan dari Bundo ini. Dan
mereka semua pasti akan memuja-muja masakan yang dibuatnya.
Belum
lagi sosok Bundo ini, selalu tahu dengan kesukaanku. Ia selalu bertanya
"Sray, mau ngegoreng kerupuk gak". Sepertinya dia sudah hafal sekali
kalau aku harus makan dengan kerupuk. Aku belajar banyak tentang masak
memasak dengan sosok makhluk satu ini. Meskipun aku harus diketawakan
saat mengulek bumbu makanan. Aaah aku rindu sekali padamu Bundo. Apalagi
almamater kita sama yah Bundo, sama-sama berasal dari Ciamis, membuat
emosionalku lebih kental dengannya. Aimisyuu muaaach muuuach.
- Tina Casriyanti.
Mahasiswi jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) ini menjadi salah satu
makhluk yang pertama aku dekati dengan kecerewetanku yang apa adanya.
Sosok Butin ini selalu menjadi penghangat suasana dan pelipur lara
diantara kita semua. Dengannya, aku selalu dituntut untuk bercerita
tentang keluargaku, khususnya kakak pertamaku yang menjadi abangnya di
salah satu kegiatan ekstra di Kampus.
Sosoknya
yang friendly membuat orang-orang akan betah bersamanya. Leluconnya,
tutur katanya, Aaah aku rindu kamu Butin. Dia ini menjadi salah satu
konseptor yang paling kece yang ada di KKM Situmekar. Pasalnya, setiap
gagasan yang ia utarakan, selalu menjadi pertimbangan dan selalu
diperhitungkan. Belum lagi saat terjadi konflik bathin yang
menggebu-gebu, ia selalu menjadi penengah dan berusaha memberikan solusi
terbaik bagi kita semua.
Setiap harinya, ia
selalu menjadi juru pena di kelompok kita. Buku laporan kelompok, seakan
menjadi tanggung jawab besar bagi sekretaris yang satu ini. Selain itu,
yang aku tahu jika makan bersama satu porsi dan satu piring dengannya,
maka nafsu makan kita secara otomatis akan bertambah. Bawaannya pasti
ingin nambah dan nambah lagi.
- Poppy Kania,
mojang asli Sumedang ini menjadi salah satu bagian keluarga yang paling
mudah berbaur dengan yang lainnya. Tingkahnya yang manja seolah menjadi
ciri khas dari gadis dari jurusan Pendidikan Biologi ini. Meski pada
kenyataannya tingkah gadis yang biasa disapa Pipi itu bisa dengan mudah
disalahartikan. Namun dengan tingkahnya itulah membuat anak-anak lebih
mudah menghafal dan mengenal sosok Pipi.
Dia
menjadi salah satu sosok yang pertama kali hafal mengenai perjalanan
cintaku, hingga ia terbawa mellow dan terpaksa harus mencoret-coret kaca
bedaknya agar tidak meneteskan air mata. Kita akan mudah berteman
dengan sosoknya dan seakan terhipnotis agar bercerita banyak kepadanya.
Aku rindu dengan sifat kepo-nya itu yang terpaksa membuatku harus selalu
memberitahu Pipi :p
Tak hanya itu, kita memiliki
kesamaan pencinta warna biru dan katakan tidak pada kacang. Pasalnya
gigi kita sudah rapuh dan tidak mudah untuk mengunyah kacang. Setiap
kita memesan bubur untuk sarapan pagi, Pipi sudah tahu apa yang aku
pesan.
Kadangkala aku selalu minder saat berjalan dengannya.
Postur tubuhnya yang tinggi ditambah sandalnya yang tinggi membuatku
seperti makhluk mungil diantara mereka semua. Pasalnya, wanita anggota
KKM 253 dimayoritasi oleh postur tubuh yang tinggi dan berisi.
- Utari Purwo.
Dia menjadi salah satu anggota kelompok kita yang tidak banyak bicara.
Sosok bendum yang telaten menjaga keuangan kita ini selalu memastikan
bahwa keuangan kita akan cukup hingga satu bulan kedepan. Tiada hari
tanpa menghitung dan mencatat keuangan. Mungkin ia sedikit stress dengan
beban yang ditanggungnya hingga ia selalu sibuk dengan dunia yang ia
miliki. Salah satunya drama, lagu-lagu, dan segala sesuatu yang berbau
Korea. Aku kan gak suka Korea -_-
Gadis berdarah
Jawa itu selalu kita tuntut untuk berkumpul dan bercanda. Keluguan dan
diamnya itu ternyata tidak berlangsung lama. Utari ternyata banyak
bicara dan banyak tingkah. Gerak geriknya, selalu menjadi sorotan.
Termasuk cara makan dan kebiasaan dia mandi setelah maghrib. Maafkan aku
Utari, jika aku selalu cerewet terhadapmu. Itu pertanda kalau aku
memperhatikan dan menyayangi kamu. Muuuach mmuuaaach.
Selain
itu, mahasiswi jurusan Muamalah yang dijuluki bidadari huba-huba saat
KKM ini, menjadi salah satu trending topic diantara kita. Tingkahnya
yang selalu aneh, membuat kita selalu menirukan tingkahnya. Aaaah Utari
maafkan tingkah aku dan kita semua. Jangan khawatir, KKM telah berakhir.
Hei
aku rindu kalian semua, rindu setiap tetesan hujan yang selalu kita
lewati bersama. Satu bulan di bulan Maret ini menjadi satu bulan yang
penuh arti tanpa beban sedikitpun. Tak ada yang namanya skripsi dan
tektek bengek masalah perkuliahan. Aaaaah pantas saja, postur tubuhku
naik hingga dua kilo. Aku senang bersama kalian. Semoga tali
persaudaraan ini tidak hanya berakhir di Pangandaran saja. Namun akan
selalu menjadi sebuah keluarga 253 yang utuh.
Mari berjuang, toga menanti kita semua di
September mendatang. Terimakasih semuanya, terimakasih bulan Maret yang
manis.
Terimakasih telah berkunjung
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Silahkan tinggalkan jejaknya dengan berkomentar atau mengisi buku tamu. Dan jangan lupa untuk follow blog ini. Sering-sering datang kesini yah!
Related Posts
No comment yet
Terimakasih Maret
Terimakasih Maret
I'm on twitt
Popular Posts
-
Hak jawab dan hak tolak wartawan adalah salah satu kewajiban yang dimiliki oleh wartawan atau seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya d...
-
Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang Syrcuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu dip...
-
Menjadi wartawan di media online itu sangat mudah. Asalkan kita memiliki 9 keterampilan di bawah ini, anda bisa menjadi seorang wartawan di...
-
Siapa sih yang gak kenal sama Gramedia dan Palasari. Untuk para pencinta buku khususnya di Bandung, rasanya kebangetan deh kalo gak kenal s...
-
Bagian depan CIC yang biasa digunakan untuk lokasi parkir CIC, sebuah tempat wisata yang berada di wilayah Bandung ini memang sudah l...
Add your comment below